Tuesday, May 5, 2009

Tetaplah bertahan dan teruslah Berjalan !!!

Kemarin sepanjang perjalanan pulang dari pabrik, iseng-iseng saya mendengarkan radio melalui handpone saya, dan tanpa sengaja saya mendengar kisah yang sangat menarik, yakni tentang Kisah seekor keledai yang terjatuh dan masuk kedalam sumur. Begini ceritanya ;

Alkisah dalam sebuah perjalanan rombongan Kafilah di padang pasir, ketika rombongan itu hendak melanjutkan perjalanan setelah beberapa saat beristirahat, tiba-tiba terdengar teriakan dari sebuah lubang, salah seorang kafilah mendekati lubang itu, dan terlihat salah seekor keledai mereka sedang panik karena terporosok kedalam lubang, yang ternyata sumur tua yang sudah kering.

Kaget, Rasa kasihan, kecemasan terlihat diwajah2 mereka, karena sumur itu cukup dalam dan mereka tidak memiliki tali yang cukup untuk menolongnya, kalaupun tali2 di keledai2 mereka disambung2 tetap mustahil dan tidak akan kuat mengangkat keledai itu.

Setelah bermusyawarah beberapa saat akhirnya diputuskan agar keledai itu dibunuh saja karena kalau ditinggal begitu saja dia akan mengalami penderitaan panjang dan akhirnya mati kelaparan juga. "Mempercepat kematiannya adalah lebih baik" Kata ketua kafilah, dan serentak dikomando agar para anggota melemparkan batu2 dan pasir kedalam sumur agar si keledai segera mati kena batu dan terkubur pasir.

Lemparan baru batu yang pertama membuat si keledai berteriak-teriak kesakitan, demikian pula batu2 ke-2, 3 dan seterusnya. Kepanikan makin dirasakan ketika pasir2pun mulai digrojokkan keatas tubuhnya. Dalam kepanikan,ketakutannya itu si keledai melompat kesana-sini menghindari batu-batu itu. Air mata mengalir, tubuh kesakitan, kulit kecet dan dan darah mulai menetes, namun secara naluriah sang keledai terus saja berusaha melompat kian kemari menghindari lemparan2 batu itu dan urugan2 pasir, hingga tidak terasa ketika hari muali petang, sang keledai bukannya mati, tapi malah semakin liar gerakkannya dan tanpa disadari ternyata dasar sumur itu makin lama makin dangkal, dan akhirnya hal itu disadari para kafilah, dan akhirnya mereka baru sadar bahwa ternyata apa yang mereka lakukan justru bisa menolong si Keledai, sampai akhirnya dasar sumur semakin pendek-semakin pendek..dan Happ...si keledai akhirnya malah bisa melompat keluar dari sumur, dan para kafilah bersyukur dan sangat terharu karena si keledai bisa selamat.


Saya coba memaknai moral dari cerita ini, dimana Cacian, makian, kesediahan, hinaan, sedih, cemas, galau, gundah dsb adalah batu2 dan pasir yang menimpa kita saat ini. Barangkali kita menangis, menjerit, keringat mengucur atau bahkan darah mengalir.............

Tetaplah bertahan
..karena suatu hari nanti pasti semuanya akan usai................
Teruslah berjalan meskipun gelap...... karena karena setelah muncul fajar, kegelapan kita akan sirna ..................


1 comments:

Ari Kristiawan said...

makna yang terkandung di dalam cerita itu adalah, jadikanlah kritikanan, hinaan, cacian, makian dan kedengkian orang lain itu menjadi motivasi kita untuk terus maju, maju dan terus maju........